Saturday, November 06, 2004

Cara Sehat Menyalurkan Amarah

Cara Sehat Menyalurkan Amarah


Astaga!HidupGaya -

Sebagai manusia normal tentu kita pernah merasa marah. Namun cara seseorang mengekspresikan kemarahannya tentu saja berbeda dengan orang lain. Anda mungkin tumbuh dalam suatu keluarga dimana kemarahan diekspresikan dalam cara yang menyakitkan, agresif atau kasar. Anda mungkin juga diajarkan bahwa ekspresi kemarahan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima dan Anda belajar untuk menekan atau menyembunyikannya.



Banyak diantara kita merasa marah tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi kemarahan tersebut. Anda mungkin malah berpura-pura segala sesuatu baik-baik saja sementara di dalam diri Anda merasa penuh dengan amarah atau Anda mengekspresikan kemarahan dengan meluapkannya keluar, menjerit atau menyakiti mereka yang dekat dengan Anda.



Marah adalah suatu emosi manusia yang normal. Tentunya kita pernah merasa marah dalam situasi tertentu seperti ketika kita terjebak dalam suatu kemacetan, ketika dikritik, ketika diperlakukan secara tidak adil, dll. Bagi sebagian besar, marah adalah suatu emosi perlindungan diri yang bertindak sebagai suatu bendera merah yang memperingatkan kita bahwa sesuatu sedang terjadi pada kita. Marah dapat juga suatu emosi yang berguna yang dapat mengingatkan kita untuk bertanggung jawab, membuat suatu perubahan atau melindungi diri dalam suatu situasi.



Berikut enam cara sehat menghadapi marah:


1. Jangan mengesampingkan rasa marah. Ambil tindakan untuk memperbaiki situasi segera ketika Anda merasa terganggu, sehingga perasaan marah tidak membungbung. Bicaralah pada pelayan jika Anda merasa tidak senang dengan makanan Anda. Bicaralah dengan pasangan Anda jika ia tidak melakukan pekerjaan rumah sesuai yang ia janjikan.

2. Ketika Anda terpaksa harus bicara, gunakanlah kata " saya " daripada menyerang dan mengkritik orang lain. Cobalah mengatakan saya merasa frustasi ketika kamu berjanji akan melakukan sesuatu dan kemudian tidak dilakukan alih-alih mengatakan, Kamu sangat malas. Kamu tidak pernah melakukan sesuatu di sini.

3. Jangan melepaskan kemarahan yang tak terkontrol. Anda mungkin merasa lebih baik tetapi yakinlah orang yang terkena semburan amarah Anda, pasti merasa tidak nyaman. Cari cara lain untuk melepaskan kemarahan, seperti menulis dalam suatu jurnal atau menulis surat marah yang tidak direncanakan dikirim untuk mencapai perasaan bebas, cara demikian pasti lebih baik.

4. Proaktif. Jangan harap orang lain dapat membaca pikiran Anda atau mengetahui yang Anda inginkan. Bicaralah pada diri sendiri. Belajar jujur pada diri sendiri dan orang lain tentang apa yang Anda inginkan, yang Anda butuhkan dan yang Anda harap ia lakukan bagi Anda.

5. Gunakan energi kemarahan untuk mendapatkan sesuatu yang strategis. Ini akan sangat baik terutama di tempat kerja. Pikirkan dengan hati-hati sebelum Anda mengekspresikan kemarahan pada bos atau rekan kerja melainkan untuk memacu membuat perubahan strategis dibandingkan membicarakan perasaan Anda dalam suatu konteks profesional.

6. Sisihkan beberapa saat untuk menulis dan memikirkan tentang perasaan orang lain yang mungkin menjadi sasaran kemarahan Anda. Kadang-kadang kita mengekspresikan kemarahan ketika kita merasa sakit hati dan tidak puas. Cobalah untuk menyelami dan mengekspresikan perasaan lebih dalam.


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites